
Tips Mengatur Alarm Pengingat Jam Aktif untuk Driver Ojek Online – Bagi driver ojek online, mengatur waktu kerja dengan efektif ini adalah kunci untuk bisa mendapatkan penghasilan maksimal. Salah satu strategi yang sering terlupakan ini adalah penggunaan alarm pengingat jam aktif. Dengan memanfaatkan alarm, driver bisa mengoptimalkan waktu online, menghindari jam sepi, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan order. Artikel terbaru pada kali ini juga akan membahas beberapa tips terbaik untuk bisa mengatur alarm pengingat jam aktif untuk driver ojek online seperti Grab, Gojek, inDrive atau Maxim. Simak caranya agar bisa bekerja dengan lebih efisien dan menghasilkan jauh lebih banyak pendapatan untuk kedepannya!

1. Kenali Jam-Jam Sibuk untuk Meningkatkan Order
Sebelum mengatur alarm, penting untuk mengetahui kapan permintaan order sedang tinggi. Biasanya, jam sibuk meliputi:
Pagi (06.00 – 09.00) – Waktu berangkat kerja/sekolah.
Siang (11.00 – 14.00) – Pesanan makan siang & pengiriman paket.
Sore/Malam (16.00 – 20.00) – Waktu pulang kerja & pesan makanan.
Tips Mengatur Alarm:
Setel alarm 30 menit sebelum jam sibuk agar siap online tepat waktu.
Gunakan alarm berbeda untuk tiap periode (misal: “Pagi – Siap Order” atau “Malam – Waktu Ramai”).
2. Gunakan Alarm Berulang untuk Disiplin Kerja
Agar konsisten, atur alarm dengan pengulangan harian. Contoh:
Alarm 1: 05.30 (Persiapan pagi)
Alarm 2: 10.30 (Menjelang siang)
Alarm 3: 15.30 (Sore hari)
Manfaatnya:
Membangun kebiasaan kerja teratur.
Memastikan tidak ketinggalan jam-jam ramai order.
3. Manfaatkan Fitur Alarm di Aplikasi Ojek Online
Beberapa aplikasi ojek online memiliki fitur notifikasi jam sibuk. Aktifkan fitur ini untuk mendapatkan peringatan otomatis.
Cara Memanfaatkannya:
Buka pengaturan notifikasi di aplikasi driver.
Aktifkan opsi “Peringatan Jam Sibuk” atau “Heatmap Update”.
Pastikan volume notifikasi cukup keras.
4. Gunakan Alarm Istirahat agar Tidak Kelelahan
Bekerja terus-menerus bisa menyebabkan kelelahan dan menurunkan performa. Atur alarm istirahat setiap 2-3 jam sekali.
Contoh Pengaturan:
Kerja: 06.00 – 09.00 (Alarm istirahat pukul 09.00)
Istirahat: 09.00 – 09.30 (Sholat, makan, atau sekadar rehat)
Lanjut Kerja: 09.30 – 12.00
Manfaat:
Menjaga stamina dan fokus saat mengemudi.
Menghindari risiko kecelakaan karena kelelahan.
5. Gabungkan dengan Aplikasi Manajemen Waktu
Selain alarm bawaan ponsel, driver bisa memanfaatkan aplikasi seperti:
Google Keep – Untuk catatan & pengingat.
Alarmy – Alarm yang tetap berbunyi hingga tugas selesai.
Forest – Membatasi waktu kerja dengan teknik Pomodoro.
Tips Penggunaan:
Atur alarm dengan pesan motivasi, seperti “Ayo Online, Banyak Order!”.
Gunakan alarm beda nada untuk membedakan waktu kerja & istirahat.
6. Sesuaikan Alarm dengan Lokasi & Kondisi Lalu Lintas
Jika sering bekerja di area macet, atur alarm lebih awal sebelum jam sibuk dimulai. Misal:
Di Jakarta (macet parah), setel alarm 1 jam lebih awal.
Di kota kecil (lalu lintas lancar), cukup 30 menit sebelumnya.
Tambahan Tips:
Pantau Google Maps atau Waze untuk melihat prediksi kepadatan lalu lintas.
Jika ada acara besar (konser, festival), atur alarm ekstra karena potensi order meningkat.
7. Evaluasi & Update Alarm Secara Berkala
Tidak semua pengaturan alarm cocok selamanya. Lakukan evaluasi mingguan dengan mengecek:
Apakah alarm sudah sesuai dengan jam aktif terbaik?
Apakah ada perubahan pola order di area kerja?
Contoh Penyesuaian:
Jika order malam lebih banyak, tambah alarm sore/malam.
Jika pagi sepi, kurangi alarm pagi dan fokus ke siang/sore.
Kesimpulan
Mengatur alarm pengingat jam aktif membantu driver ojek online bekerja terencana dan produktif. Dengan memanfaatkan alarm, notifikasi aplikasi, dan manajemen waktu yang baik, driver bisa meningkatkan pendapatan tanpa bekerja terlalu keras. Terapkanlah tips ini dan rasakan perbedaannya!