
Banjir besar kembali melanda wilayah Jabodetabek sejak Sabtu (5/7/2025) malam hingga Minggu pagi. Hujan deras tanpa henti bikin sungai-sungai meluap dan jalanan berubah jadi lautan. Data dari BNPB mencatat, ada 3 orang meninggal dunia, 2 dilaporkan hilang, dan ribuan warga harus mengungsi dari rumahnya.
141 RT Jakarta Terendam, Warga Naik ke Atap
Menurut laporan resmi BPBD, sebanyak 141 RT di Jakarta terendam banjir, terutama di wilayah Jakarta Selatan dan Timur. Di beberapa titik seperti Kampung Melayu dan Bidara Cina, air mencapai 150 cm dan bikin warga harus naik ke atap rumah.
“Air naik cepat banget. Jam 9 malam masih aman, jam 11 udah sepinggang,” kata Sari, warga Kampung Melayu, yang kini mengungsi ke SDN setempat.
Selain Jakarta, banjir juga menerjang wilayah Depok, Tangerang, dan Bekasi. Total ada lebih dari 9.000 warga terdampak, dengan ratusan rumah rusak dan jalanan tak bisa dilalui.
Penyebabnya Bukan Sekadar Hujan Deras
Banjir kali ini bukan cuma soal hujan biasa. BMKG menjelaskan kalau ada fenomena cuaca seperti MJO, gelombang Rossby dan Kelvin yang bikin massa udara numpuk di Jawa Barat.
Ditambah lagi, posisi bulan baru + perigee bikin air laut naik alias banjir rob. Sungai meluap, laut pasang, hujan non-stop — kombinasi maut.
Pemerintah Bergerak Cepat, Tapi…
Pemerintah melalui BNPB dan BPBD DKI udah menurunkan 605 pompa stasioner dan 500 pompa mobile buat sedot air. Tapi hujan yang terus turun bikin upaya ini belum maksimal. Sampai Minggu malam, masih ada 856 jiwa yang mengungsi, dan posko-posko darurat masih terus dibuka.
Gubernur DKI juga udah perintahkan evakuasi di titik-titik rawan, dan imbau warga tetap siaga kalau hujan turun lebih dari 1 jam.
Netizen: “Banjir Tiap Tahun, Kapan Selesai?”
Di media sosial, banyak warga yang mengeluhkan banjir ini sebagai “langganan tahunan”. Ada yang bilang:
“Tiap tahun banjir. Pompa air ada, tapi got mampet. Percuma!”
Ada juga yang menyalahkan pembangunan yang makin padat tapi gak diimbangi sistem drainase yang baik. Isu ini makin ramai dibahas netizen.
Apa yang Harus Dilakukan Warga?
BNPB ngasih tips sederhana yang bisa bantu warga bertahan saat banjir:
Siapkan tas siaga: obat, dokumen, senter, air minum
Catat nomor darurat 112 atau 113
Jangan paksakan bertahan kalau air makin tinggi
Simpan barang-barang penting di tempat tinggi
Kesimpulan
Banjir awal Juli ini jadi pengingat keras bahwa kota besar seperti Jakarta tetap rentan kalau cuaca ekstrem datang. Perlu kerja bareng — pemerintah, masyarakat, dan swasta — buat benahi sistem air & lingkungan.
Dan buat warga, tetap waspada. Jangan anggap enteng banjir. Siaga lebih baik daripada panik belakangan.