Orderan Maxim Dibatalkan Customer! Apakah Bisa Kena PTO? Berikut Jawaban Lengkapnya – Sebagai mitra pengemudi (driver) Maxim, salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah pembatalan pesanan oleh pelanggan. Pada saat orderan dibatalkan oleh pelanggan, pengemudi ini mungkin merasa sangat bingung dan bertanya-tanya apakah pembatalan tersebut dapat mempengaruhi status mereka didalam aplikasi, terutama dalam hal sistem penghitungan PTO (Point Terlambat Operasional) atau bahkan penalti yang mungkin dikenakan oleh pihak Maxim ini.
PTO adalah sistem yang digunakan Maxim untuk menilai kinerja pengemudi berdasarkan ketepatan waktu dan kualitas layanan. Jika para pengemudi sering membatalkan atau terlambat dalam menjalankan order, mereka bisa terkena sanksi. Namun, dalam kasus pembatalan order oleh pelanggan, apakah itu akan berpengaruh pada PTO pengemudi? Lebih jelasanya adalah berikut ini:
Apa Itu PTO dalam Sistem Maxim?
PTO atau Point Terlambat Operasional adalah sistem penilaian yang diterapkan oleh Maxim. Pengemudi akan mendapatkan poin jika terlambat, membatalkan order tanpa alasan yang jelas, atau jika pelanggan melaporkan ketidakpuasan terhadap layanan. Semakin banyak poin, semakin buruk pengaruhnya terhadap reputasi pengemudi. Sistem ini juga digunakan untuk menjaga kualitas layanan agar pengemudi tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik . Sebaliknya, jika pengemudi memiliki kinerja yang sangat baik, maka mereka akan mendapatkan beberapa keuntungan.
Apakah Pembatalan Order oleh Customer Dikenakan PTO?
Pembatalan yang dilakukan oleh pihak pelanggan tidak akan menyebabkan pengemudi mendapatkan poin PTO. Hal ini terjadi karena pembatalan yang dilakukan oleh pelanggan bukan kesalahan atau kelalaian dari pengemudi itu sendiri. Maxim juga memahami bahwa banyak faktor di luar kendali pengemudi yang bisa menyebabkan pembatalan order oleh pelanggan, seperti perubahan rencana atau kesalahan dalam pemilihan alamat pengiriman. Sistem Maxim dirancang khusus untuk mengutamakan evaluasi atas perilaku para pengemudi sendiri dalam memberikan pelayanan.
Pembatalan yang dilakukan oleh pelanggan dianggap sebagai hal yang tidak dapat diprediksi dan tidak berdampak pada kinerja pengemudi. Sebagai pengemudi, Anda tidak perlu khawatir akan mendapatkan penalti atau poin PTO apabila orderan dibatalkan oleh pelanggan. Namun, ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi agar tidak terkena sanksi lainnya adalah:
1. Menghindari Pembatalan Order oleh Pengemudi
Meskipun pembatalan oleh pelanggan tidak berdampak secara langsung pada PTO, namun pembatalan order yang dilakukan oleh pengemudi sendiri tentu dapat mempengaruhi poin. Jika Anda membatalkan order tanpa alasan yang jelas atau terlalu sering, maka sistem Maxim akan menganggap ini sebagai sebuah ketidaksiapan ataupun ketidakprofesionalan dalam melayani pelanggan.
2. Menjaga Tingkat Respon Cepat
Meskipun pembatalan yang dilakukan oleh pelanggan tidak berdampak secara langsung kepada pengemudi, namun pengemudi tetap harus menjaga respon cepat terhadap orderan yang masuk. Jika para pengemudi ini terlalu lama dalam menerima atau menanggapi orderan, maka juga bisa memengaruhi rating atau performa mereka dalam sistem yang ada di aplikasi Maxim itu sendiri.
3. Pentingnya Komunikasi dengan Pelanggan
Terkadang, pembatalan order bisa terjadi karena masalah komunikasi antara pengemudi dan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan. Jika ada masalah dalam perjalanan atau kendala lain, sampaikan dengan sopan dan carilah solusi. Ini tidak hanya menghindarkan dari pembatalan order, tetapi juga meningkatkan rating Anda di aplikasi.
4. Mengerti Ketentuan Pembatalan di Maxim
Maxim ini sendiri adalah salah satu penyedia transportasi online terbaik di Indonesia yang memiliki kebijakan terkait pembatalan order baik oleh pelanggan maupun para pengemudi Maxim itu sendiri. Sebagai pengemudi, Anda perlu memahami dan mematuhi ketentuan yang ada agar tidak terjebak dalam situasi yang merugikan, seperti pembatalan sepihak yang menyebabkan penalti.