
Peringkat Setiap Manajer di Kompetisi Liga Primer 2025-26 Berdasarkan Karier Bermain Mereka – Manajer Liga Primer dari Arsenal, Liverpool, Manchester United, dan masih banyak lagi memiliki karier bermain yang kaya dan beragam, akan tetapi siapa yang paling sukses sebagai pemain sepak bola ini? Jalan untuk menjadi manajer Liga Premier bukanlah jalan yang mudah dan bervariasi. Dari pemenang Liga Champions hingga pesepakbola amatir, berikut ini adalah performa manajer setiap klub Liga Primer 2025-26 didalam karier bermain mereka sendiri.

20. Tottenham – Thomas Frank
Bos baru Tottenham, Frank, merupakan sosok yang sangat langka di Liga Premier karena ia tidak pernah benar-benar bermain sepak bola profesional pada sebelumnya. Namun sebaliknya, Frank adalah sosok yang sangat serius untuk bisa mengasah kemampuannya dan mendapatkan reputasi manajerialnya di timnas Denmark tingkat muda dan melatih tim Denmark U-16, U-17, dan U-19.
19. Wolves – Vitor Pereira
Sebelum melatih Wolverhampton, Vitor Pereira bermain di liga amatir Portugal. Secara total, ia bermain untuk tujuh klub sebagai gelandang tetapi tidak pernah mencapai tingkat profesional.
18. Brighton – Fabian Hurzeler
Hurzeler memulai karier di akademi muda Bayern Munich, bergabung pada usia 10 tahun. Pada saat ia menjadi pemain, ia bermain untuk tim kedua Bayern dan pada usia 22 tahun, ia mengakhiri karier dan memilih untuk fokus pada sisi kepelatihan!!. Dia tidak gantung sepatu sepenuhnya karena dia bermain di level amatir hingga tahun 2022 ketika dia mendapatkan pekerjaan di St Pauli.
17. Sunderland – Regis Le Bris
Frencmah Le Bris kurang menonjol, karena hanya tampil kurang dari 90 kali . Sebagian besar dari gol-golnya dicetak di klub Prancis Stade Lavallois sebelum pensiun di Ronse pada tahun 2003.
16. Fulham – Marco Silva
Marco Silva ini sendiri adalah sosok pemain yang hanya tampil 139 kali sepanjang karier seniornya, dengan hampir semuanya terjadi di GD Estoril Praia di negara asalnya. Setelah pensiun pada tahun 2011 yang lalu, Silva secara resmi telah diangkat menjadi direktur sepak bola di Estoril, akan tetapi setelah itu ia kemudian dengan segera menggantikan Vinicius Eutropio sebagai manajer.
15. West Ham – Graham Potter
Potter bermain untuk delapan klub sepanjang kariernya. Lahir di Solihull, ia memulai karier di Birmingham tetapi dipinjamkan ke Wycombe Wanderers sebelum pindah ke Stoke tahun 1993. Ia bermain di Southampton, West Brom, Northampton dan Reading setelahnya, sebelum menemukan rumah permanennya di York City. Dia bermain lebih dari 100 kali untuk Minstermen sebelum pindah lagi, kali ini ke Shrewsbury Town dengan status pinjaman. Potter mengakhiri karier bermainnya di Maccefied Town pada tahun 2005 sebelum mengambil alih pelatihan pada tahun 2008.
14. Leeds United – Daniel Farke
Daniel Farke berkarier di lima klub berbeda, Farke mencatatkan sedikit lebih dari 100 pertandingan liga. Akan tetapi, SV Lippstadt di Jerman inilah yang paling banyak memberinya kesempatan bermain, bermain sebanyak 146 kali di semua kompetisi. Satu-satunya trofi yang diraih Farke adalah Piala Westphalia yang dimenangkannya bersama TuS Paderborn-Neuhaus pada tahun 1996.
13. Aston Villa – Unai Emery
Sebagai pemain, Emery merupakan bagian dari akademi muda Real Sociedad tetapi kesulitan untuk masuk ke tim utama. Saat berusia 24 tahun, ia telah bermain sebanyak lima kali di La Liga dan untuk mencari waktu bermain, ia turun ke Segunda, lalu bergabung dengan Toledo. Ia bertahan di klub lapis kedua itu selama empat tahun sebelum menuju Racing Ferrol dan kemudian Leganes.
12. Newcastle – Eddie Howe
Bahkan sebelum ia mengambil pekerjaan sebagai manajer di Bournemouth, Howe adalah sosok yang telah memiliki hubungan jangka panjang dengan klub tersebut setelah memainkan lebih dari 200 pertandingan!!. Ia tumbuh melalui akademi muda sebelum masuk tim utama sebagai bek tengah dan merupakan rekrutan pertama Harry Redknapp di Portsmouth, bergabung dengan harga £400.000 pada Maret 2002 ini. Namun, cedera lutut yang ia derita cukup lama ini tentunya telah mengacaukan karier Eddie Howe karena ia mengalaminya pada saat debutnya melawan Preston.
Howe kembali bermain pada pembukaan musim 2002-03 hanya untuk mengalami cedera lagi yang menyebabkan sahamnya anjlok. Pada tahun 2004, ia pindah ke Bournemouth awalnya dengan status pinjaman sebelum fans ini mengumpulkan £21.000 yang dibutuhkan untuk transfer permanen. Pada tahun 2007, cedera memaksa ia untuk pensiun dan ia menjadi pelatih di klub tersebut.
11. Liverpool – Arne Slot
Manajer pemenang Liga Primer terbaru ini memiliki karier bermain yang panjang, tetapi tidak menghasilkan terlalu banyak trofi. Slot memulai kariernya di FC Zwolle di negara asalnya Belanda, tampil 195 kali sebagai gelandang serang sebelum pindah ke NAC Breda pada tahun 2002. Ia kembali bertahan lama di klub itu, mencatatkan 154 pertandingan, dan merasakan sensasi sepak bola Eropa saat mencapai putaran pertama Piala UEFA pada tahun 2003. Dipuji karena umpan dan visinya daripada kecepatannya, Slot pensiun pada tahun 2013 setelah bermain untuk PEC Zwolle!!.
10. Everton – David Moyes
Sebelum masuk ke ruang ganti, Moyes adalah bek tengah yang tangguh. Kami tidak mengharapkan hal lain. Pemain asal Glasgow ini memulai kariernya di Celtic, tampil 24 kali untuk Hoops dan memenangkan liga pada tahun 1982 sebelum pindah ke Inggris pada tahun 1983. Pada tahun 1990, ia kembali ke utara ke Dunfermline Athletic, tampil 105 kali untuk klub tersebut serta menjadi runner-up di Piala Liga Skotlandia. Ia kemudian resmi mengakhiri karier bermain sepak bolanya di Preston, di mana ia kemudian mengambil pekerjaan sebagai seorang manajer klub sepak bola.
9. Crystal Palace – Oliver Glasner
Selain tiga kali dipinjamkan ke LASK, Glasner bermain di satu klub karena ia menghabiskan kariernya di klub Bundesliga Austria, SV Ried. Bos Crystal Palace juga adalah bek dan membantu Ried meraih promosi ke divisi teratas tahun 1995 ini. 3 tahun kemudian, ia menjadi bagian tim yang memenangkan Piala Austria pertama bagi klub, tetapi terdegradasi lagi ke divisi kedua tahun 2003.
Glasner bertahan dan membantu mereka kembali ke Bundesliga pada tahun 2005 dan kembali menjadi bagian dari skuad yang memenangkan Piala Austria tahun 2011. Kariernya berakhir setelah mengalami gegar otak akibat duel udara dan ia positif didiagnosis mengalami pendarahan otak. Operasi menyelamatkannya tetapi, Glasner pensiun, setelah membuat 572 penampilan untuk Ried.
8. Bournemoth – Andoni Iraola
Lahir di kota Basque di Usurbil, bermain untuk Athletic Bilbao selalu menjadi opsi bagi Iraola. Setelah menghabiskan delapan tahun di akademi muda Antiguoko, ia pindah ke Athletic pada tahun 1999 dan masuk ke tim utama pada tahun 2003, kemudian tampil sebanyak 508 kali untuk klub tersebut, menempatkannya di urutan keempat dalam daftar penampilan sepanjang masa mereka.
Akan tetapi, trofi tidak kunjung datang pada dirinya dan ia hanya menjadi runner-up sebanyak lima kali, sekali di Liga Europa, sekali di Piala Super Spanyol, dan tiga kali di Copa del Rey. Ia telah menjadi bagian dari kemenangan mengesankan melawan Manchester United asuhan Ferguson. Di usia 33 tahun, Iraola pindah ke MLS bersama New York City FC dan pensiun pada tahun 2016!!.
7. Brentford – Keith Andrews
Pemain asal Irlandia ini memiliki karier bermain sepak bola yang panjang, terutama di Football League karena ia juga tampil di keempat liga profesional Inggris. Andrews mengawali kariernya di Wolves, tetapi di MK Dons ia berhasil menembus tim utama. Memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Liga Dua pada tahun 2008 yang lalu, ia telah direkrut oleh klub Liga Primer Blackburn.
Bermain di Ipswich, West Brom, dan Bolton mengakhiri kariernya yang berlangsung dari tahun 1999 hingga 2015. Secara total, pemain Irlandia itu tampil 205 kali di Championship untuk delapan klub berbeda, tetapi juga bermain 85 kali di Liga Premier di West Brom, Blackburn, dan Wolves. Penampilannya di klub juga membuatnya dipanggil ke skuad Irlandia dan bermain di Euro 2012!!.
6. Arsenal – Mikel Arteta
Manajer Arsenal saat ini, Arteta, mengawali karirnya di Inggris bersama dengan Everton, setelah menimba ilmu di akademi muda Barcelona. Namun sebelum tiba di Goodison, gelandang tengah tersebut bermain di PSG, Rangers dan kemudian Real Sociedad. Pada tahun 2005, ia pindah ke Liga Premier dan bertahan di sana hingga pensiun, pertama di Everton dan kemudian Arsenal dari tahun 2011 hingga 2016. Akan tetapi, Arteta hanya meraih sedikit kemenangan sebagai pemain dengan gelar Skotlandia bersama Rangers dan dua Piala FA bersama Arsenal menjadi yang terbaik.
5. Chelsea – Enzo Maresca
Setelah memulai kariernya di West Bromwich Albion, gelandang ternama Maresca ini kemudian pindah ke Juventus pada tahun 2000 lalu, memenangkan Serie A pada musim 2001-02. Namun di Spanyol lah Maresca menikmati tahun-tahun terbaiknya, menjadi pemenang Piala UEFA dua kali bersama Sevilla serta memenangkan Piala Super UEFA, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Setelah bermain untuk Sevilla, Maresca ini menuju Olympiacos dan bermain sepak bola lagi di Malaga, Sampdoria, dan Palermo sebelum mengakhiri kariernya pada tahun 2017 di Hellas Verona.
4. Burnley – Scott Parker
Lahir dan besar di kota London, Parker ini adalah sosok pemain yang cukup yang memainkan hampir seluruh kariernya di ibu kota bersama dengan Charlton, Chelsea, West Ham, Tottenham, dan Fulham. Pemain internasional Inggris itupun juga menghabiskan dua tahun di Newcastle United dan memenangkan 18 caps untuk Inggris, ini adalah pencapaian yang sangat fantastis bagi Parker.
3. Nottingham Forest – Nuno Espirito Santo
Satu-satunya penjaga gawang dalam daftar ini juga merupakan salah satu yang paling berprestasi pada saat ini dan telah berhasil memenangkan liga Portugal sebanyak empat kali bersama Porto. Nuno juga menjadi bagian dari perjalanan Porto yang luar biasa di Liga Champions pada tahun 2003-04 saat Jose Mourinho membimbing mereka menuju kejayaan Eropa. Setahun sebelumnya, Porto juga memenangkan Piala UEFA yang sangat bergengsi. Jauh dari Portugal, Nuno adalah sosok pemain yang memenangkan Piala Spanyol bersama Deportivo de La Coruna pada tahun 2002.
2. Manchester United – Ruben Amorim
Sebelum Amorim ini melatih Manchester United, ia menikmati karier bermain di Benfica. Gelandang kelahiran Lisbon ini memulai karier seniornya di Belenense, namun medali mulai terkumpul saat ia pindah ke Estadio da Luz. Saat di Benfica, Ruben Amorim ini telah memenangkan enam gelar liga dan bahkan masa peminjamannya di Braga membuatnya mengakhiri tahun sebagai juara.
Periode peminjaman itu terjadi setelah terjadi perselisihan dengan manajer Jorge Jesus, yang menyebabkan Amorim ini menolak berlatih dengan skuad cadangan. Pada bulan Januari, ia menuju Braga dan kembali ke Benfica tahun berikutnya setelah Jesus nyaris dipecat. Karier Amorim telah berakhir Juni 2017 setelah absen 1 tahun karena pecahnya ligamen krusiatum di lutut kanannya.
1. Manchester City – Pep Guardiola
Selama Guardiola di liga Primer, dia akan selalu menduduki peringkat teratas. Sebelum ia menjadi salah satu manajer terbaik, ia pusat kekuatan Tim Impian Johan Cruyff ini, yang memenangkan Piala Eropa pertama Barcelona pada tahun 1992. Dari 1991 hingga 1994, Barca memenangkan 4 gelar liga berturut-turut dan Guardiola diangkat menjadi kapten tahun 1997!. Pada saat gelandang bertahan itu meninggalkan Camp Nou tahun 2001, ia bermain 384 kali dan memenangkan 6 gelar liga. Kariernya setelah meninggalkan Barca kurang cemerlang. Namun, kita bisa memaafkannya.